Sabtu, 29 Oktober 2016

Percobaan IngenHousZ



PERCOBAAN INGENHOUSZ
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis.
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organic dari senyawa anorganic dengan bantuan energi cahaya matahari.
Pada proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen.
CO2 + H2O    energi cahaya       C6H12O6 +O2 + H2O
                                                                     klorofil
Untuk mengetahui fotosintesis menghasilkan O2, maka dilakukan percobaan Ingenhouzs dengan memberikan NaHCO3 ditempat yang cukup cahaya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah faktor yang memengaruhi proses fotosintesis?
2.      Bagaimana fotosintesis menghasilkan O2 ?

C.     Tujuan Praktikum
1.      Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi proses fotosintesis.
2.      Untuk mengetahui fotosintesis menghasilkan O2.

D.    Manfaat Praktikum
Bagi siswa, penelitian ini dilakukan untuk melakukan pengamatan proses fotosintesis secara langsung.
       Ada beberapa jenis praktikum yang berkaitan dengan bab fotosintesis, mulai disain untuk mengamati produk fotosintesis hingga membuktikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fotosintesis.
Disain yang pertama ini merupakan praktikum yang pernah dilakukan oleh Ingenhousz untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen. Di sini sekaligus diberikan beberapa perlakuan untuk membuktikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fotosintesis.
Tujuan
       – Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen
– Mengamati faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fotosintesis


BAB 2
PEMBAHASAN
Dasar Teori :
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen (Kimball, 1993).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
CO2 + H2O   > energi cahaya > C6H12O6 +O2 + H2O
                                                        klorofil

Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis (Syamsuri, 2000).
Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :
1.      Reaksi Terang
Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh klorofil yang berlangsung digrana yang dilaksanakan oleh fotosistem. Fotosistem merupakan unit yang mampu menangkap energi cahay matahari dalam rantai transfor elektron pada fotosintesis. Tersusun atas kompleks antene pusat reaksi dan akseptor elektrona (Saimbolon, 1989).
2.       Reaksi gelap
Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh molekul RBP (Ribolosa Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung distroma, reaksi gelap meliputi 3 hal penting, yaitu:
a. Karboksilasi merupakan pengikatan CO2 oleh RPB untuk membentuk molekul PGA.
b. Reduksi           :  PGA (3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C).
c. Regenerasi     :  pembentukan kembali RBP

B.     Faktor penentu laju fotosintesis
Proses fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang dapat memengaruhi secara langsung seperti kondisi lingkungan maupun faktor yang tidak memengaruhi secara langsung seperti terganggunya beberapa fungsi organ yang penting bagi proses fotosintesis. Proses fotosintesis sebenarnya peka terhadap beberapa kondisi lingkungan meliputi kehadiran cahaya matahari, suhu lingkungan, konsentrasi karbondioksida (CO2). Faktor lingkungan tersebut dikenal juga sebagai faktor pembatas dan berpengaruh secara langsung bagi laju fotosintesis.
Faktor pembatas tersebut dapat mencegah laju fotosintesis mencapai kondisi optimum meskipun kondisi lain untuk fotosintesis telah ditingkatkan, inilah sebabnya faktor-faktor pembatas tersebut sangat memengaruhi laju fotosintesis yaitu dengan mengendalikan laju optimum fotosintesis. Selain itu, faktor-faktor seperti translokasikarbohidrat, umur daun, serta ketersediaan nutrisi memengaruhi fungsi organ yang penting pada fotosintesis sehingga secara tidak langsung ikut memengaruhi laju fotosintesis.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis :
       Intensitas cahaya ,Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
       Konsentrasi karbon dioksida ,Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
       Suhu,Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
       Kadar air ,Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
       Kadar fotosintat (hasil fotosintesis),Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik.
       Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.

  


PERCOBAAN
Alat dan bahan
       Beaker glass 100 ml
       Corong kaca kecil
       Tabung reaksi
       Thermometer
       Bascom plastic /ember kecil
       NaHCO3
       Kawat
       Tumbuhan Hydrilla verticilata (tumbuhan air untuk aquarium)
Cara kerja
       Contoh disain praktikum Ingenhousz untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen,Rangkailah alat dan bahan seperti gambar di bawah. Upayakan tabung reaksi dalam keadaan penuh berisi air (tidak ada rongga udara).
      

      
       Lalu, berikanlah NaHCO3 secukupnya dan goyangkan sedikit tabung agar NaHCO3 larut. Biarkan tabung di tempat yang terang.
       Amatilah gelembung yang muncul setelah 5 menit, catat hasil pengamatan pada table hasil pengamatan


Tabel Hasil pengamatan Praktikum Ingenhousz : fotosintesis menghasilkan oksigen
No.
5 Menit ke-
Gelembung yang muncul
Gelembung kecil
Gelembung besar
1.
Pertama
53
4
2.
Kedua
160
5
3.
Ketiga
223
7

KESIMPULAN :
Dari data diatas, tabung tersebut diberi larutan NaHCO3. Penambahan larutan NaHCO3 dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
                                                                NaHCO3 + H2O → NaOH + CO2 + H2O
Natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3. Dalam penyebutannya kerap disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok garam dan telah digunakan sejak lama.
Senyawa ini disebut juga baking soda (soda kue), Sodium bikarbonat, natrium hidrogen karbonat, dan lain-lain. Senyawa ini merupakan kristal yang sering terdapat dalam bentuk serbuk. Natrium bikarbonat larut dalam air. Senyawa ini digunakan dalam roti atau kue karena bereaksi dengan bahan lain membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti "mengembang".
NaHCO3 umumnya diproduksi melalui proses Solvay, yang memerlukan reaksi natrium kloridaamonia, dan karbon dioksida dalam air.
Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis. Gelas kimia yang diberi larutan NaHCO3 jumlah CO2 terlarutnya menjadi tinggi, di samping itu gelas kimia tersebut juga diletakkan di tempat yang terang (banyak energi untuk berfotosintesis). Oleh karena itu proses fotosintesisnya menjadi sangat cepat, karena disamping bahan baku tersedia banyak, energi untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk juga melimpah, sehingga proses produksi (reaksi) yang berjalan dalam waktu 20 menit mendapatkan hasil yang banyak (gas O2 pada dasar tabung reaksi).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar